Membangun Budaya Integritas, Kalapas Perempuan Tenggarong Ikuti Sosialisasi SPI KPK

    Membangun Budaya Integritas, Kalapas Perempuan Tenggarong Ikuti Sosialisasi SPI KPK
    Kalapas dan pejabat struktural

    Tenggarong – Kalapas Perempuan Tenggarong, Triana Agustin, bersama pejabat struktural, mengikuti kegiatan sosialisasi dan glorifikasi Survei Penilaian Integritas (SPI) dari KPK secara daring melalui zoom meeting. Acara ini dipimpin oleh Ika Yusanti, Sekretaris Inspektorat Jenderal.

    Dalam sosialisasi tersebut, Ika Yusanti menjelaskan pentingnya SPI dalam upaya membangun integritas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia menekankan bahwa penilaian ini merupakan langkah krusial dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas.

    Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang penuh semangat. Triana Agustin dan peserta lainnya aktif berdiskusi tentang implementasi SPI dan strategi untuk meningkatkan budaya integritas di instansi mereka.

    “Kesadaran akan integritas sangat penting untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih. Kami berkomitmen untuk mendukung setiap langkah menuju integritas di Lapas Perempuan Tenggarong, hal ini merupakan arahan langsung dari Kakanwil, Dr Gun Gun Gunawan dan Kadivpas Endang Lintang, untuk setiap unit pelaksana tugas” ungkap Triana. 

    Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata dalam memperkuat integritas di kalangan pegawai, serta membangun kolaborasi yang lebih baik di dalam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

    kemenkumham polsuspas lapas perempuan tenggarong lapuante triana agustin gun gun gunawan endnag lintang
    Alfian Hidayat

    Alfian Hidayat

    Artikel Sebelumnya

    Meningkatkan Kesiapsiagaan: Lapas Perempuan...

    Artikel Berikutnya

    Kunjungan Inspiratif: Kabid Yantah Keshab...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?

    Ikuti Kami